Read more: Sociology and anthropology education: statistika

Cari Blog Ini

Selasa, 29 November 2011

statistika

Data statistika
Data adalah sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau masalah, baik yang berupa angka-angka (golongan) maupun yang berbentuk kategori, seperti: baik, buruk, tinggi, rendah, dll. Data juga berarti hasil pencatatan peneliti, baik berupa fakta maupun angka-angka.
Data yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan:
         Objektif
         Relevan
         Up to Date
         Representatif
         Dapat dipercaya
Macam-macam data:
         Menurut sifatnya
         Data kualitatif: data yang tidak berbentuk angka
         Data kuantitatif: data yang berbentuk bilangan (angka). Dibagi menjadi data diskrit dan kontinu
         Menurut cara memperoleh
         Data primer: data yang dikumpulkan atau diolah sendri
         Data skunder: data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi dari pihak lain
         Menurut sumbernya
         Internal: data yang menggambarkan suatu organisasi
         Eksternal: data yang menggambarkan keadaan di luar organisasi
         Menurut cara penyusunannya
         Nominal: data memuat angka yang tidak mempunyai arti apa-apa
         Ordinal: data berjenjang, tidak ada perbedaan yang konstan, intervalnya tidak tetap
         Interval: data yang jarak antara satu dan lainnya sama dan telah ditetapkan sebelumnya
         Ratio: jenis data yang mempunyai tingkatan tertinggi
Tenik penumpulan data:
Teknik pengumpulan data meliputi: populasi dan sampel, teknik penarikan sampel dan instrumen pengumpul data statistik
  Populasi : adalah keseluruhan subjek penelitian, kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang ditetapkan, sekumpulan objek yang lengkap dan jelas . jadi populasi adalah keseluruhan objek penelitian sebagai sumber data yang mewakili karakteristik tertentu dalam suatu penelitian .
Berdasarkan jumlahnya populasi digolongkan menjadi:
1.      Populasi terbatas : Sumber data yang jelas batasnya secara kuantitatif sehingga relatif dapat dihitung jumlahnya
2.      Populasi tak terbatas : Sumber data yang tidak dapat ditentukan batasnya sehingga relatif tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah.
Berdasarkan sifatnya populasi digolongkan menjadi:
1.      Populasi homogen : Sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang sama sehingga tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara kuantitatif
2.      Populasi heterogen : Sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan berfariasi sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif
Dalam melaksankan penelitian, ada peneliti yang tidak melakukan pengumpulan data secara populasi, tetapi mengambil sebagian dari populsi yang dianggap mewakili populasi. Hal tersebut didasarkan pada pertimbangan yang logis, seperti keterbatasan biaya, waktu dan tenaga. Dengan meneliti sebagian dari populasi (sampel) dapat diharapkan bahwa hasil yang diperoleh akan membeikan gambaran yang sesuai dengan sifat populasi yang bersangkutan. Jadi penelitiannya hanya dilakukan terhadap sampel, tetapi kesimpulan yang diperoleh akan digeneralisasikan terhadap populasi.
Teknik pengambilan sampel
1.      Cara random
         Sampel diambil secara objektif, karena unit populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih.
         Sampel dapat diperoleh dengan: diundi, ordinal, dan randomisasi
  1. Cara strata
Digunakan untuk populasi yang berkelompok dengan tujuan agar anggota populasi terpilih secara acak dan setiap kelompok yang ada pada populasi dapat terwakili. Banyak sampel pada setiap strata sama.
  1. Cara Quota
         Pengambilan sampel dengan cara ini didasrakan pada pertimbangan seperti peneliti menetapkan juamlah anggota sampel secara jatah. Langkah-langkah pengambilan sampel adalah menetapkan besarnya jumlah sampel yang diperlukan, kemudian menetapkan jumlah/banyaknya jatah, maka jatah itu yang dijadikan dasar untuk mengambil sampel.
  1. Cara sistematik
         Caranya hampir sama seperti random, namun dilakukan dengan cara sistemik, yaitu mengikuti pola tertentu dari nomor anggota yang dipilh secara random, berdasarkan jumlah sampel yang sudah ditetapkan.
Instrumen pengumpulan data
1.      tes
Serangkaian pertanyaan untuk mengukur ketrampilan, intelegensi, bakat inividu.
Macam-macam tes:  kepribadian, bakat, prestasi, sikap, intelegensi.
2.      wawancara
Instrumen pengumpul data yang digunakan untuk memperoleh informasi secara langsung.
Faktor yang mempengaruhi wawancara: pewawancara, responden, pedoman wawancara, dan situasi    wawancara.
Berdasarkan sifat pertanyaan, wawancara dibedakan menjadi: wawancara terpimpin, bebas, dan bebas terpimpin
3.      Angket
Instrumen pengumpul data yang digunakan dalam teknik komunikasi tak langsung.
Jenis angket: angket berstruktur dan tak berstruktur
4.      Daftar cek
Suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang akan diamati. Bermacam-macam aspek perbuatan responden dapat dicantumkan dalam daftar cek sehingga pengamat tinggal memberikan tanda cek pada aspek yang sesuai pengamatan
5.      Skala sikap
Beberapa bentuk skala sikap:
                     skala Likert: SS, S, N, T, TS
                     Skala diferensial semantik: menunjukkan keadaan saling bertentangan
                     Skala Thurstone:
                     Skala Guttman
Distribusi Frekuensi
Distribusi frekuensi adalah suatu susunan data mulai dari data terkecil sampai data terbesar yang membagi banyaknya data ke dalam beberapa kelas. Pembuatan distribusi frekuensi ditujukan agar data lebih sederhana dan mudah dibaca sebagai bahan informasi bagi yang memerlukan.
Range atau Jangkauan
  Daerah jangkauan data (range) adalah selisih data terbesar (maksimum) dengan data terkecil (minimal).
  Rumusnya:
  R = 97 – 53 = 44
Banyak Kelas
  Banyak kelas harus ditentukan sedemikian rupa agar mencakup semua data yang diobservasi.
  Jika jumlahnya terlalu sedikit, informasi yang ada tidak lengkap. Artinya jumlah kelas yang sedikit membuat interval kelasnya menjadi besar, maka variasi yang terinci dari data individual menjadi hilang.
  Jika jumlah kelasnya terlalu banyak, perhitungan menjadi tidak praktis dan pola frekuensi menjadi kosong.
  Rumusnya:
  Keterangan: K = banyak kelas
n = banyaknya data (frekuensi)
3,3 = bilangan konstan
Interval Kelas
  Interval kelas atau panjang kelas adalah selisih data terbesar dengan data terkecil dibagi dengan banyaknya kelas.
  Rumusnya:
  Keterangan:
P = panjang kelas (interval kelas)
R = rentang (jangkauan)
K = banyaknya kelas
R = 97 – 53 = 44
K = 7
P = 44/7 = 6,3 (diambil 7 agar mencakup semua
Batas Kelas
  Batas kelas suatu interval kelas adalah nilai-nilai ujung yang terdapat pada suatu kelas.
  Nilai ujung bawah pada suatu interval kelas di sebut batas bawah kelas : 52, 59, 66, 73, 80, 87, 94
  Nilai ujung atas pada suatu interval kelas disebut batas atas kelas: 58, 65, 72, 79, 86, 93, 100
Tabel distribusi frekuensi
Beberapa jenis tabel distribusi frekuensi yang lazim dipakai adalam statistik:
  Tebel distribusi frekuensi data tunggal
  Tebel distribusi frekuensi data kelompok
Tabel distribusi frekuensi data yang telah dikelompokkan memuat frekuensi data yang didistribusikan dalam kelompok-kelompok atau kelas-kelas berbeda.
  Tebel distribusi frekuensi kumulatif
Distribusi frekuensi kumulatif adalah distribusi yang menyatakan frekuensi total yang ada di bawah atau di atas bawah suatu kelas. Frekuensi kumulatif ada di bawah batas bawah disebut frekuensi kumulatif dari. Frekuensi kumulatif yang ada di atas atau sama dengan batas bawah disebut frekuensi kumulatif lebih dari atau sama dengan.
  Tebel distribusi frekuensi relatif
Frekuensi relatif adalah perbandingan antara frekuensi masing-masing kelas dengan jumlah frekuensi seluruhnya dinyatakan dalam persentase.
  Tebel distribusi frekuensi kumulatif relatif
Frekuensi kumulatif relatif adalah frekuensi kumulatif dibagi frekuensi total dikalikan seratus persen.
Desil
  Jika kumpulan data dibagi menjadi 10 bagian yang sama, maka didapat sembilan pembagi dan tiap pembagi dinamakan desil.
  Desil ditentukan dengan cara:
  Menyusun data menurut urutan nilainya
  Menentukan letak desil
  Menentukan nilai desil
Rumus desil untuk data tunggal
  Contoh
    Data 75, 82, 66, 57, 64, 56, 92, 94, 86, 52, 60, 70, cari letak D3 .
            data tersebut kemudian diurutkan menjadi: 52, 56, 57, 60, 64, 66, 70, 75, 82, 86, 92, 94.
                 = 3,9
               Nilai D3 = data ke-3 + (0,9) ( data ke-4 – data ke-3)
                                = 57 + (0,9)(60-57)
                                = 57 + 2,7
                                = 59,7
  Rumus Desil untuk data yang berlelompok
           
Keterangan
b = tepi bawah kelas D           F = jmlh frekuensi sebelum D
P = panjang kelas                    n = jumlah data
f = frekuensi kelas D
           

Read more: Membuat Readmore Otomatis di Blog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar