Read more: Sociology and anthropology education: inovasi pembelajaran sosiologi

Cari Blog Ini

Selasa, 29 November 2011

inovasi pembelajaran sosiologi




PENDAHULUAN……
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial (zoon politicon).sebagai warga masayarakat, kita pasti mempunyai banyak kebutuhan dalam hidup. Sedangkan kita terkait dengan dengan berbagi peraturan yang mengharuskan kita untuk mematuhi peraturan tersebut. Contoh dalam pendidkan, kita sebagai pelajar tentunya membutuhkan ilmu pengertahuan dan ketrampilan serta bebagai bekal kehidupan di masa depan. Hal ini bisa di mulai dari mendaftarkan diri di lembaga pendidikan tertentu serta mengikuti peraturan yang ada di sekolah terkait.
Kenyataan itu menunjukan bahwa hampir setiap kehidupan terlibat dengan lembaga-lembaga social yang mengatur upaya kita memenuhi kebutuhan. Oleh karena itu, penting bagi anda dalam memahami hakikat lembaga sosial sebagai salah satu realitas sosial yang tidak mungkin dapat kita hindari.
Standar Kompetensi
Memahami Lembaga Sosial

Komptensi Dasar
1.1 Menjelaskan hakikat lembaga sosial.
1.2 Mengklasifikasikan tipe-tpe lembaga sosial.
1.3 Mendeskripsikan peran dan fungsi lembaga sosial.

Alokasi waktu
18 jam pertemuan ( 9 x pertemuan)

Tujuan Pembelajaran:
1.       Menjelaskan pengertian lembaga sosial
2.       Menjelaskan proses pembentukan lembaga sosial
3.       Mengidentifikasi tipe-tipe lembaga sosial
4.       Menguraikan hubungan antar lembaga sosial
5.       Menguraikan pentingnya peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, pendidikan, politik, ekonomi dalam hidup bermasyarakat.
MENUNTUT ILMU ADALAH SEBAGIAN DARI IBADAH




















   Peta Konsep
Lembaga Agama
Lembaga Pendidikann
Lembaga Politik
Lembaga Keluarga
Lembaga Ekonomi


A.    Hakikat Lembaga sosial
            Pada kelas X kita telah mempelajari norma, diman norma diciptakan dengan maksud agar perilaku sosial warga masyarakat dapat dikontrol dan disesuaikan dengan harapan masyarakat yang bersangkutan. Dengan adanya norma tersebut, maka warga masyarakat akan lebih mudah memnuhi kebutuhannya, baik kebutuhan jasmani maupun rohani. Sistem norma yang mangatur dan membantu warga masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya dinamakan lembaga sosial.
            Lembaga sosial terdapat di dalam setiap masyarakat tanpa memperdulikan apakah masyarakat tersebut mempunyai taraf kehidupan yang bersahaja atau modern. Karena setiap masyarakat tentu mempunyai kebutuhan-kebutuhan pokok yang apabila dikelompokan, terhimpun  menjadi lembaga sosial. Untuk memberikan suatu batasan, dapatlah dikatakan bahwa lembaga sosial merupakan himpunan norma-norma segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam ehidupan masyarakat. Wujud konkret lembaga sosial tersebut adalah asosiasi (association). Contoh, Universitas merupakan lenbaga pendidikan, sedangkan Universitas Negeri Semarang adalah contoh Asosiasi.
1.      Pengertian Lembaga Sosial
Beberapa definisi lembaga sosial dari para ahli sosiolog:
a.      Robert Mac Iver dan Charles H. Page
Lembaga sosial merupakan prosedur atau tata cara yang sudah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia yang hidup berkelompok atas sebuah kelompok kemasyaarakatan yang dinmakan asosiasi.
b.      Paul Horton dan Charles L. Hunt
Lembaga sosial merupakan sistem norma-norma sosial dan hubungan-hubungan yang menyatukan nilai-nilai dan prosedur-prosedur tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
c.       Soerjono Soekanto
Lembaga sosial merupakan himpunan norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.
d.     
Lembaga sosial selalu berkaitan dengan hal-hal berikut:
1.        Seperangkat norma yang saling berkaitan, bergantung, dan mempengaruhi
2.        Seperangkat norma yang dapat dibentuk, diubah, dan dipertahankan sesuai dengan kebutuhan hidup
3.        Seperangkat norma yang mengatur hubungan antarwarga masyarakat agar dapat berjalan dengan tertib dan teratur.
Koentjaraningrat
Lembaga sosial merupakan suatuu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas untuk memenuhi kompleksitas kebutuhan khusus dalam kehidupan manusia.
e.       Mayor Polak
Lembaga sosial merupakan sutu kompleks atau sistem peraturan-peraturan dan adat istiadat yang mempertahankan nilai-nilai yang penting.
f.       Sumner
Lembaga sosial yaitu perbuatan/perilaku, cita-cita, sikap, dan perlengkapan kebudayaan manusia yang sifanya kekal dengan tujan untuk memenuhi semua kebutuhan masayarakat agar tedaapat keteraturan dan integarasi dalam masyarakat yang bersangkutan.
Lalu, apa pengertian lembaga sosial menurut kamu?
Ayo kita diskusi bersama…..

         
2.      Unsur-unsur Lembaga Sosial
            Norma-norma sosial yang telah melembaga akhirnya akan membentuk suatu pola perilaku yang diatur oleh norma tersebut. Pola perilaku ini mengalami standarisasi (pembekuan). Beberapa unsur penting dalam lembaga sosial, diantaranya:
a.       Seperangkat pola perilaku yang telah distandarisasi.
b.      Serangkaian tata kelakuan, sikap, dan nilai-nilai yang terkandung.
c.       Adanya perlengkapan tertentu berupa tradisi, ritual, dan upacara, simbol, dan pakaian khas serta simbol-simbol lainnya.
3.      Tujuan dan Fungsi Lembaga Sosial
            Tujuan umum diciptakannya suatu lembaga sosial yaitu untuk mengatur supaya kebutuhan hidup manusia dapat terpenuhi dan juga untuk mengatur supaya kehidupan sosial warga masyarakat dapat berjalan dengan tertib dan teratur sesuai dengan nilai, norma, dan aturan yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Seperti, lembaga agama bertujuan mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan antarumat beragama.
            Sedangkan fungsi dari adanya lembaga sosial adalah sebagai berikut:
a.       Memberikan pedoman kepada anggota setiap masyarakat.
Artinya adalah member / menjadi pedoman tentang bagaimana mereka harus bersikap atau bertingkah laku dalam menghadapi masalah-masalah di dalam masyarakat yang terutama menyangkut kebutuhan dari yang bersangkutan. Apabila warga masyarakat mengindahkan aturan yang berlaku, maka bukan tidak mungkin keharmonisan dalam masyarakat akan tercipta sehingga mereka bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
b.      Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan.
Dibentuknya lembaga sosial dalam masyarakat akan bisa mewujudkan integrasi sosial, sehingga keutuhan masyarakat tersebut akan terjaga dan sulit untuk terpecahkan karena masing-masing warga berusaha untuk mentaati aturan yang terkandung dalam lembaga itu.
c.       Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial.
Suatu lembaga sosial dibentuk dengan tujuan agar di dalam masyrakat mempunyai sistem pengendalian sosial, sehingga sistem tersebut menjadi pengawas dari masyarakat terhadap perilaku setiap anggotanya agar sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku. Oleh karena itu, penyimpangan dari aturan tersebut bisa diminimalisir.
d.      Menjadi tempat untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat.
Lembaga sosial bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga kesejahteraan mereka bisa terjamin. Jumlah warga masyarakat beserta kebutuhannya semakin lama semakin semakin meningkat, sementara sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut relatif terbatas.
4.      Karakteristik Lembaga Sosial
Gillin dan Gillin dalam karyanya yang berjudul “General Features of social Institutions” menguraikan Karakteristik atau ciri tertentu yang menandai sebuah lembaga sosial adalah sebagai berikut:
a.       Suatu lembaga sosial merupakan suatu organisasi pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku yang terwujud dalam aktivitas-aktivitas kemasyarakatan beserta hasil-hasil yang diciptakan. Lembaga sosial terdiri dari adat istiadat, tata kelakuan, kebiasaan, serta unsure-unsur kebudayaan lainnya, baik secara langsung ataupun tidak langsung tergabung dalam satu unit yang fungsional.
b.      Lemabag sosial dicirikan oleh suatu tingkat kekelan tertentu.
Suatu sistem kepercayaan dan beberapa macam perilaku dan tindakan akan menjadi sebuah bagian dari suatu lembaga sosial setelah melewati kurun waktu yang relative lama. Setiap lembaga sosial biasanya berumur lama, karena secara umum orang manganggap lembaga tersebut sebagai kumpulan norma yang mengacu pada kebutuhan pokok masyarakat yang sudah selayaknya harus dijaga dan dipelihara.
c.       Lembaga sosial memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu.
Pembedaan antara tujuan dan fungsi lembaga sosial merupakan hal yang sangat penting karena tujuan sebuah lembaga merupakan tujuan bagi sekelompok masyarakat tertentu dan golongan masyarakat yang bersangkutan, sehingga mereka selalu berpegang teguh pada lembaga sosial tersebut.
d.      Lembaga sosial memiliki alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan sebuah lembaga yang bersangkutan. Bentuk, penggunaan, dan pengoperasian alat-alat tersebut biasanya berlainan antara masayarakat yang satu dengan masayarakat yang lainnya.
e.       Lembaga sosial biasanya ditandai oleh lambang-lambang atau simbol-simbol tertentu.
Lambang-lambang dan simbol-simbol tersebut secara simbolis akan dapat menggambarkan tujuan dan fungsi suatu lembaga yang bersangkutan. Lambang-lambang tersebut adakalanya bisa terwujud dalam tulisan-tulisan atau slogan-slogan.
f.       Lembaga sosial memiliki tradisi tertulis dan tidak tertulis yang merumuskan tujuan, tata tertib, dan lain-lain. Tradisi tersebut merupakan dasar bagi lembaga yang bersangkutan di dalam usahanya memenuhi semua kebutuhan pokok masayarakat di mana lembaga sosial tersebut enjadi bagian dari masyarakat setempat.
5.      Proses Pembentukan Lembaga Sosial
Proses pembentukan lembaga sosial dapat dikategotikan dalam dua cara, yaitu sebagai berikut:
a.       Secara tidak terencana
Suatu lembaga sosial dapat muncul secara bertahap dan berangsur-angsur di dalam masyrakat di mana lembaga tersebut lahir pada saat mereka mengalami permasalahan yang berkaitan dengan pemenuhan segala kebutuhannya. Sebagai contoh, di bidang ekonomi pada saat system barter antarindividu dianggap sudah tidak efisien lagi, maka mereka menggunakan mata uang untuk memperoleh barang yang diinginkannya.
b.      Secara terencana
Suatu lembaga sosial dapat terbentuk karena adanya perencanaan yang matang oleh seseorang atau sekelompok orang yang memang mempunyai kekuasaan dan wewnag untuk membuatnya.
Contoh: pemerintah membentuk lembaga transmigrasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kota yang penghasilannya terus-menerus akibat lahan usaha yang kurang memadai.
6.      Syarat Terbentuknya Lembaga Sosial
Menurut Koentjaraningrat, aktivitas kemasyarakatan untuk menjadi lembaga sosial harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a.       Suatu tata kelakuan yang baku, yang dapat berupa norma-norma dan adat istiadat yang hidup dalam ingatan maupun tertulis.
b.      Kelompok-kelompok manusia yang menjalanka aktivitas bersama dan saling berhubungan menurut sistem-sistem norma tersebut.
c.       Suatu pusat aktivitas yang bertujuan memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan tertentu yang disadari dan dipahami oleh kelompok-kelompok yang bersangkutan.
d.      Mempunyai perlengkapan dan peralatan.
e.       Sistem aktivitas itu diajakkan dan disadarkan kepada kelompok-kelompok yang bersangkutan dalam suatu masyarakatdalam kurun waktu yang lama.
7.      Dinamika Lembaga Sosial
           
            Lembaga sosial adalah bagian dari masyarakat. Apabila masyarakat berubah maka lembaga sosial pun ikut berubah. Masyarakat adalah suatu sistem, sebagai suatu system, setiap unsur dalam masyarakat saling berkaitan. Berbagai lembaga sosial yang ada di masyarakat saling mempengaruh. Apabila terjadi perubahan pada salah satu lembaga maka lembaga lain akan terpengaruh. Perubahan atau dinamika lembaga sosial dapat disebbabkan oleh sebab-sebab sebagai berikut:
a.       Pengaruh antarlembaga
Di dalam masyarakat terdapat berbagai lembaga sosial. Keberadaan mereka dalam suatu masyarakat saling mempengaruhi. Perubahan di satu lembaga dapat menyebabkan perubahan pada lembaga lainnya.
b.      Pengaruh kaum cendekiawan
Cendikiawan adalah orang-orang yang terpelajar yang memiliki pengertahuan yang luas, kritis, dan cermat serta inovatif dalam menyikapi berbagai hal yang baerkaitan dalam masyarakat. Apabila lembaga sosial tersebut membawa dampak positif, maka yang disoroti adalah hal yang positifnya saja, tetapi bila ada lembaga sosial yang bersifat negatif, maka para cendekiawan tersebut akan mengkritiknya dengan penjelasan-penjelasan yang mendukung.
c.       Kredibilitas lembaga sosial
Masyarakat dapat menilai kinerja lembaga sosial. Apabila penilaian itu negative, maka kepercayaan terhadapa lembaga sosial itu akan merosot pula. Sebalinya pabila penilaian masyarakat meningkat, maka kepercayaan terhadap lembaga sosial itu akan tetap terjaga dan meningkat pula.

8.      Cara Mempelajari Lembaga Sosial
Penelitian terhadap lembaga sosial merupakan suatu hal yang sangat penting. Ada tiga pendekatan dalam melakukan penelitian dalam mempelajari lembaga sosial, diantaranya:



Kesimpulan:
Dari ketiga analisis tersebut bersifat saling melengkapi. Berarti jika ada seseorang yang ingin mempelajari/meneliti suatu lembaga sosial tertentu maka bisa menggunakan salah satu analisis sebagai acuan utama, sementara analisis yang lain merupakan tambahan untuk menyempurnakan penelitiannya.
Diskusikan…!!!
Manakah yang paling tepat untuk menganalisis lembaga sosial yang ada di sekitar tempat tinggalmu. Berikan contoh!

 







9.      Macam-Macam Lembaga Sosial
            Beberapa lembaga sosial dasar yang penting dalam masyarakat adalah sebagai berikut:
a.       Lembaga keluarga                                     d. Lembaga ekonomi
b.      Lembaga pendidikan                                e. Lembaga agama
c.       Lembaga politik
            Sementara itu, Koentjaraningrat mengklasifikasikan lembaga sosial kemasyarakatanke dala delapan lembaga sebagai berikut:
a.       Domestic institutions (lembaga kekerabatan), yaitu lembaga yang mengatur kekeluargaan, perkawinan, cara-cara melamar, perceraian, dan lian-lain.
b.      Economic institutions, yaitu lembaga yang mangatur mata pencaharian hidup seperti kebutuhan yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan ekonomi, misalnya pertanian, perindustran, perbankan, dan lain-lain.
c.       Educational institutions, yaitu lembaga yang mengatur tentang penerangan dan pendidikan. Misalnya TK, SD hingga tingkat SMA, perguruan tinggi, dan lain-lain.
d.      Scientific institutions, lembaga yang mengatur tentang kebutuhan ilmiah manusia, seperti metodologi ilmiah, karaya ilmiah, dan lain-lain.
e.       Aesthetic and recreational institutions, yaitu lembaga yang mengatur tentang menyatakan rasa keindahan dan rekreasi. Seperti seni rupa, seni musik, olahraga, rekreasi, dan lian-lain.
f.        Religious institutions, yaitu lembaga yang mengatur kebutuhan yang berhubungan dengan Tuhan YME. Seperti, masjid, gereja, upacara-upacara ritual, dan lain-lain.
g.      Political institutions, yaitu lembaga yang mengatur kebutuhan hidup berkelompok dan bernegara, misalnya partai poloitik, kehakiman, dan lain-lain.
h.      Somatic institutions, yaitu lembaga yang mengatur kebutuhan tentang jasmani manusia. Seperti menyangkut pemeliharaan badan, misalnyaa kecantikan, kesehata, kedokteran, dan lain-lain. 
Lihat Sekeliling Kita…
Carilah berita-berita dari suarat kabar atau majalah mengenai kinerja lembaga-lembaga sosial berikut:
1.      Rumah sakit
2.      Sekolah
3.      Kepolisian
Analisislah kinejanya, dalm hal tugasnya memberikan pelayanan kepada masyarakat!

           












B.     Tipe-Tipe Lembaga Sosial
            Kebutuhan warga masayarakat sangat beragam. Untuk memenuhi kebutuhan yang beragam tersebut, dibutuhkan lembaga sosial yang beragam pula. Oleh karena itu, di dalam masyarakatterdapat beberapa lembaga sosial. Semakin maju masyarakat semakin banyak pula lembaga sosial yang erbentuk. Hal itu terjadi karena munculnya kebutuhan-kebutuhan baru yang membutuhkan lembaga-lembaga baru untuk untuk memenuhinya.
            Menurut J.L. Gillin dan J.P. Gillin, lembaga-lembaga sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1.      Berdasarkan perkembangannya
a.       Crescive institutions (lembaga-lembag primer), yaitu lembaga-lembaga yang secara tak sengaja tumbuh dari adat-istiadat masyarakat.
Contoh: hak milik, perkawinan, agama.
b.      Enacted institutions, yaitu lembga yang dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu.
Contoh: lembaga utang piutang, lembaga pendidikan, dan lain-lain.
2.      Berdasarkan system nilai yang diterima masyarakat
a.       Basic institutions, yaitu lembaga yang sosial yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat.
Contoh: keluarga, sekolah, Negara, dan lain-lain.
b.      Subsidiary institutions, yaitu lembaga yang dianggap oleh masyarakat sebagai lembaga yang kurang penting.
Contoh: kegiatan berekreasi.
3.      Berdasarkan sudut penerimaan masyarakat
a.       Approved atau social sanctioned-intitutions, yaitu lembaga-lembaga yang diterima oleh masyarakat.
Contoh: sekolah, perusahaan dagang, dan lain-lain.
b.      Unsanctioned – institutions, yaitu lembaga-lembaga yang ditolak oleh masyarakat. Walaupun masyarakat kadang-kadang tidak berhasil memberantasnya.
Contoh: kelompok penjahat, pemeras, dan lain-lain.
4.      Berdasarkan wilayah penyebarannya
a.       General institutions karena dikenal oleh hamper semua masyarakat dunia.
Contoh: lembaga agama.
b.      Restricted institutions, yaitu lembaga yang dianut oleh masyarakat tertentu di dunia.
Contoh: agama islam, katolik, dan lain-lain.
5.      Berdasarkan fungsinya
a.       Operative institutions, yaitu sautu lembag yang menghimpun pola-pola atau cara-cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan.
Contoh: lembaga industrialisasi.
b.      Regulative institutions, yaitu lembaga yang bertujuan untuk mengawasi adat-istiadat atau tata kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak lembaga itu sendiri.
Contoh: lembaga hukum seperti kejaksaan, pengadilan, dan lain-lain.
Di dalam masyarakat kita bisa melihat adanya pola-pola yang mengatur hubungan antara lembaga sosial satu dengan lembaga sosial yang lain. Dalam istilah sosiologi, system pola hubungan-hubungan tersebut dinamakan dengan institutional configurations. System ini cenderung bersifat statis dan tetap di dalam masyarakat yang masih tradisonla dan homogeny. Tetapi system ini kadang kala mengalami keguncangan-keguncangan jika terjadi pada masyarakat yang sudah kompleks dan mempunyai sifat terbuka dengan terjadinya berbagi macam perubahan sosial budaya dalam masyarakat yang bersangkutan. Hal itu disebabkan adanya hal-hal baru dalam masyarakat, mereka biasanya juga memilki pandangan-pandangan baru tentang norma-norma sosial kemasyarakatan yang mengacu pada kebutuhan pokok masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
C.    Peran dan Fungsi Lembaga Sosial
1.      Lembaga Keluarga
Kelauarga merupakan persekutuan hidup utama dan alami di antara seorang wanita dengan seorang pria yang diikat dalam perkawinan dan cinta kasih.
Faktot pembentuk keluarga:
a.       Dorongan kebutuhan biologis
b.      Dorongan untuk mendapatkan keturunan
c.       Alasan-alasan ekonomi

Fungsi keluarga:
a.       Fungsi Reproduksi / biologis
Tujuan utama membentuk keluarga dalah mendapatkan keturunan, sehingga di dalam keluarga anka-anak merupakan wujud cinta kasih dan tanggung jawab semua istri meneruskan keturunannya.
b.      Fungsi sosialisasi
Keluarga merupakan agen sosialisasi yang utama dan pertama bagi anak-anak, sehingga keluarga harus mampu menerapkan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat melalui keteladanan orang tua. Peran keluarga disisni adalah membentuk kepribadian anak agar sesuai dengan harapan dan cita-cita orangtua serta masyarakat dimanan ia tinggal.
c.      
Gambar di atas adalah salah satu contoh fungsi dari keluarga .
Menurut kamu, termasuk dalam fungsi keluarga apakah gambar di atas?

Fungsi afeksi / kasih sayang
Kebutuhan kasih sayang atau di cintai merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, sehingga di dalam keluarga dibutuhkan kehangatan, perhatian antaranggota keluarga, dan rasas kasih sayang. Jika seorang anak kurang mendapatkan dan kasih sayang dari orang tua, maka anak tersebut kemungkinan akan menjadi nakal dan sulit dikendalaikan bahalan sampai terjerumus pada tindak kriminal.
d.      Fungsi ekonomi
Pemenuhan kebutuhan anak-anak merupakan tanggung jawab keluarga, terutama orang tua. Pada masyarakat tradisonal, kewajiban tersebut di tanggung oleh suami sehingga peran suami bukan hanya sebagai kepala rumah tangga, melainkan juga sebagai kepala dalam bekerja. Lain halnya pada masyarakat modern, mereka beraggapan bahwa peran laki-laki dan perempuan adalah sejajar sehingga baik suami ataupun istri sama-sama memikul beban tanggung jawab ekonomi terhadap anak-anak mereka.
e.       Fungsi pengawasan sosial
Menjaga nama baik kelauarga merupakan tanggung jawab dan kewajiban setiap anggota keluarga, sehingga di antara mereka saling mengawasi dan melakukan kontrol atas setiap perbuatan yang dilakukan. Tetapi, biasanya dalam pengawasan sosial lebih didominasi oleh anggota keluarga yang lebih tua.
f.       Fungsi proteksi / perlindungan
Setiapa anggota keluarga membutuhkan rasa aman dalam menjalani hidup, maka disini keluarga berfungsi sebagai pelindung sehingga mereka akan merasa terlindung adri berbagai macam ancaman dari bahaya yang muncul dari dalam maupu luar keluarga.
g.      Fungsi pemberian status
Seseorang akan memperoleh status atau kedukakn baru dalam masyarakat, yaitu sebagai suami atau istri melalui proses perkawinan, sehingga masyarakat menganggapa bahwa orang tersebut telah dewasa dan mampu bertanggung jab terhadap diri sendiri, keluarga, dan anak-anak, bahkan masyarakat setempat dimana ia tinggal.
Unsur-unsur lembaga keluarga yang berlaku umum di masyarakat sebagai berikut;
1)      Pola perilaku, meliputi afeksi, kesetian, tanggung jawab, rasa hormat, dan kepatuhan.
2)      Budaya simbolis, meliputi masa kawin, cincin kawin, busana pengantin, dan lain-lain.
3)      Budaya manfaat, meliputi rumah, alat rumah tangga, dan lain-lain.
4)      Kode spesialisasi,meliputi izin kawin, kehendak, keturunan, dan lain-lain.
5)      Ideology, meliputuu rasa cinta dan kasih sayang, familisme, keterbukaan, dan lain-lain.



2.      Lembaga Pendidikan
a.      Pengertian Lembaga Pendidikan   
Lembaga pendidikan atau sekolah mulai muncul ketika manusia atau masyarakat semakin kompleks dengan berbagai macam ide, aktivitas, maupun kebutuhan, terutama kebutuha akan pengetahuan yang sudah tidak bisa lagi dipenuhi oleh lembaga keluarga. Pada dasarnya dalam proses pendidikan,pembelajaran disesuiakan dengan konteks keseluruhan kebudayaan yang umum dam mengacu pada suatu pola tertentu.
b.      Klasifikasi Lembaga Pendidikan
No.
Klsifikasi pendidikan
Ciri-ciri
1
Pendidikan formal (lingkungan pendidikan keluarga)
ü Berlangsung tanpa terikat pada tempat dan waktu
ü Tanpa adanya guru, hanya melalui orang tua
ü Tidak mengenal usia
ü Tanpa kurikulum tertentu
2
Pendidikan informal (lingkungan pendidikan sekolah)
ü Proses pembelajaran di dalam ruangan tertutup
ü Terdapat persyaratan tertentu
ü Ada jenjang tertentu
ü Ada guru dan murid
ü Terdapat komponen pendidikan yang sesuai dengan standar pendidikan
ü Adanya anggaran pendidikan
3
Pendidikan nonformal (lingkungan masyarakat)
ü Kegiatan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat
ü Waktu belajarnya singkat
ü Biaya yang dikeluarkan tidak banyak
ü Tidak mempersoalkan masalah usia, tidak ada jenjang pendidikan
ü Diarahkan kepada diperolahnya lapangan kerja

c.       Fungsi lembaga pendidikan
      Fungsi lembaga pendidikan menurut Horton dan Hunt adalah sebagai berikut:
1)      Fungsi nyata (manifest) pendidikan, meliputi hal-hal sebagai berikut:
a)     
*      Fungsi manifest adalah fungsi yang nyata dan diharapkan oleh masyarakat.

*      Fungsi laten adalah fungsi yang tidak dikehendaki tetapi akhirnya membantu di masyarakat.
Mempersiapkan dan membantu setiap anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
b)      Mengembangkan potensi seseorang demi pemenuhan kebutuhan hidupnya.
c)      Melestarikan kebudayaan dengan jalan mengajarkannya dari generasi ke generasi.
d)     Membentuk kepribadian seseorang.
e)      Menciptakan warga Negara yang berjiwa patriot dan nasionalis
f)       Berpikir demokratis, kreatif, dinamis, serta mampu menjadi masyarakat yang mampu berkreasi dan berinovatif.
2)      Fungsi tersembuyi (latent) pendidikan, meliputi hal-hal sebagai berikut:
a)      Mengurango pengendalian orang tua
b)      Menyediakan sarana untuk pembangkangan
c)      Mempertahankan system kelas sosial
d)     Memperpanjang masa remaja
      Sementara menurut David Popeneo, lembaga pendidikan memiliki empat macam fungsi sebagai berikut:
a.       Pemindahan (transmisi) kebudayaan.
b.      Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
c.       Mengajarkan corak kepribadian.
d.      Sebagai sumber inovasi sosial.

3.      Lembaga Politik
a.      Pengertian Lembaga Politik
            Lembaga politik adalah seperangkat aturan dan status yang mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang. Lembaga politik dibentuk bukan hanya untuk melayani kepentingan individu maupun golongan tertentu saja, melainkan untuk melayani dan menyelenggarakan kpentingan umum. Adapun karakteristik dari sebuah lembaga politik adalah sebagai berikut:
a)      Adanya komunitas manusia yang secara sosial hidup bersama dan mempunyai nilai dasar yang telah disepakati oleh segenap anggota komunitas tersebut.
b)      Adanya asosiasi poltik yang aktif.
c)      Asosiasi yang ada mampu melaksanakan fungsinya dengan baik demi kepentingan umum.
d)     Asosiasi tersebut diberi kewenangan yang luas, tetapi jangkauanya hanya berlaku dalam batas territorial tertentu.
b.      Fungsi Lembaga politik
1)      Memelihara ketertiban di dalam (internal order)
Lembaga politik memelihara ketertiban di dalam masyarakat dengan kewenangan yang dimilikinya, baik menggunakan cara persuasive maupun dengan cara paksan fisik (jika perlu). Peran lembaga disini sebagai pemaksa hukum, yaitu menyelesaikan konflik yang terjadi antaranggota masyarakat secara adil sehingga setiap anggota masayarakat bisa menjalani hidup dengan damai dan tentram.
2)      Menjaga keamanan dari luar (external security)
Melalui alat-alat yang dimilknya berusaha mempertahankan negara beserta segenap warganya dari ancaman atau serangan yang datang dari pihak luar, baik melalui diplomasi maupun perang.
3)      Mengusahakan kesejahteraan umum (general welfare)
Lembag politik merencanakan dan melasanakan berbagai pelayanan sosial serta mengusahakan kebutuhan pokok masyrakat seperti sandang, pangan, dan lain-lain termasuk distribusinya.
4)      Mengatur proses politik
Lembaga politik mengatur proses persaingan untuk  mendapatkan kekuasaan supaya tidak mengancam keutuhan masyarakat, bangsa, dan Negara.



4.      Lembaga Ekonomi
a.      Pengertian Lembaga Ekonomi
            Menurut pendapat Jonathan M. Thurner, lembaga ekonomi adalah sekelompok status sosial, norma umum, dan peran yang relatif stabil serta saling berhubungan dii sekitar pengumpulan sumber produksi dan distribusi barang dan jasa. Lembaga ekonomi lahir ketika orang mulai melakukan barter secara intensif, membagi-bagi tugas, dan mengakui adanya tuntutan seseorang terhadap orang lain. Pola politik ekonomi dalam sistem sosial masyarakat:
1.      Sistem feodalisme                                                 4. Sistem komunisme
2.      Sistem merkantilisme                                            5. Sistem sosialisme
3.      Sistem kapitalisme
b.      Fungsi Lembaga Ekonomi
1)      Memberi pedoman untuk memperolah bahan pangan.
2)      Memberi pedoman untuk melaksanakan pertukaran barang.
3)      Memberi pedoman mengenai harga jual beli barang.
4)      Memberi pedoman tentang bagaimana menggunakan tenaga kerja.
5)      Memberi pedoman tentang cara pengupahan dan pemutusan hubungan kerja.
6)      Memberi identitas diri untuk masyarakat.
c.       Struktur Lembaga Ekonomi
Struktur lembaga ekonomi dapat diklasifikasikan ke dalam tiga sektor, yaitu sebagai berikut:
1)      Sektor agraris, meliputi kegiatan pertanian misalnya mengolah saah dan ladang, peternakan, dan pertanian.
2)      Sektor industri, yang dicirikan oleh adanya kegiatan produksi barang.
3)      Sektor perdagangan, yaitu aktivitas penyaluran barang dari produsen ke konsumen.

5.      Lembaga Agama
      Menurut Emile Durkheim, agama adalah suatu sistem terpadu dari kepercayaan dan praktik keagamaan yang berkaitan dngan hal-hal yang suci, yang dapat mempersatukan orang-orang beriman ke dalam kelompok atau komunitas yang disebut umat. Fungsi-fungsi agama dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi manifest dan fungsi latent:
a.       Fungsi manifest agama, yaitu:
1.      Pola keyakinan yang merupakan sifat hubungan antara manusia dngan Tuhnnya dan dengan sesamanya.
2.      Ritual yang melambangkan doktrin agama.
3.      Seperangkat norma perilaku yang konsisten dengan doktrin tersebut.
b.      Fungsi latent agama, yaitu menjadi masyarakat dunia, menjadi kelompok-kelompokkeagamaan yang mempunyai cirri-ciri yang berbeda dan khas.
      Fungsi pokok agama adalah memebrikan pedoman bagi manusia untuk berhubungan dengan Tuhannya dan memberikan dasar perilaku yang ajeg (berpola) dalam masayarakat. Para ahli hukum adat telah menyatakan bahwa hukumadat terdiri atas unsur asli dan unsur agama. Pernyataan ini menguatkan teori bahwa agama memberikan dasar pembentukan perilaku yang berpola.










Renungkan dan Diskusikanlah!

Wajah memprihatinkan pendidikan masih terlihat di Pati, Jawa Tengah. Atap eternit di ruang kelas satu Sekolah Dasar Negeri Margomulyo 1 Juwana sudah jebol, serta banyak kayu yang lapuk. Sebagian dinding pun ternyata sudah lapuk dan membahayakan siswa. Apalagi, saat hujan ruangan kelas menjadi basah karena atapnya bocor. Selain itu, konsentrasi siswa belajar terganggu oleh banyak nyamuk di ruangan tersebut.
Pihak sekolah akhirnya mengosongkan ruangan kelas. Para siswa kelas satu, dua, dan tiga harus mengungsi ke rumah warga agar bisa tetap belajar. Di kelas baru, mereka harus berdesak-desakan dalam ruangan yang hanya dibatasi dinding tripleks. Kegiatan belajar-mengajar pun menjadi tidak maksimal.
Kepala Sekolah Puji Astuti mengungkapkan, kondisi seperti ini sudah berlangsung sejak dua tahun silam. Pihaknya bahkan telah dua kali mengajukan renovasi ke pemerintah, namun belum ada juga realisasinya hingga saat ini. Novi, salah satu murid, berharap semoga sekolahnya bisa cepat diperbaiki. Dengan demikian, ia dan teman-temannya bisa kembali bersekolah di tempat yang nyaman.(MRQ/ANS)

 






















                                                                                                KEGIATAN KELOMPOK
1.      Analisislah artikel bacaan di atas!
2.      Melihat keadaan seperti itu, apakah tujuan pendidikan di Indonesia sudah terwujud dan berfungsi baikah lembaga sosial yang ada di masyarakat?
3.      Bagaimana tanggapan kelompokmu?

UJI KOMPETENSI.
I.       Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling benar!
1.      Lembaga sosial dibentuk dengan tujuan….
a.       Menciptakan birokrasi                         d. memperoleh keuntungan ekonomi
b.      Mengatur perilaku warga masyarakat             e. memenuhi kebutuhan masyarakat
c.       Memberikan lapangan pekerjaan
2.      Perubahan lembaga sosial terjadi karena hal-hal berikut, kecuali….
a.       Pengaruh lembaga lain                                    d. pergantian pemimpin
b.      Pengaruh intelektual                                       e. opini masyarakat
c.       Pergeseran norma
3.      Suatu sistem norma yang bertujuan untuk  mengatur kegiatan atau aktivitas manusia di dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya dinamakan….
a.       Asosiasi                       c. pranata                                 e. sistem sosial
b.      Institusi                       d. organisasi
4.      Klasifikasi lembaga sosial menurut Gillin dan Gillin adalah sebagai berikut, kecuali….
a.      Berdasarkan perkembangannya                      d. cresscive institutions
b.      Sistem nilai yang diterima masyarakat            e. dilihat dari fungsinya
c.       Dilihat dari sudut penerimaan masyarakat
5.      Di bawah ini ada sebuah contoh general institutions, yaitu….
a.       Tiap manusia berhak menentukan nasibnya diri sendiri
b.      Amin termasuk anak yang soleh terlihat ibadahnya di masjid
c.       Ida bagus setiap hari beribadah di pura dekat rumahnya
d.      Elisabeth terlihat beribadah secara khusus du gereja
e.       Warga gereja Kristen Jawa mengadakan kerja bakti sosial
6.      Lembaga keluarga berfungsi untuk memebrikan kasih sayang kepada setiap anggota keluarga. Dalam hal ini lembaga keluarga mempunyai fungsi….
a.       Proteksi                                                           d. afeksi
b.      Reproduksi                                                      e. pemberian status
c.       Sosialisasi
7.      Berikut ini yang tidak merupakan fungsi laten pendidikan adalah….
a.       Membentuk kepribadian seseorang    
b.      Mengurangi pengendalian orang tua
c.       Menyediakan sarana untuk pembangkangan 
d.      Mempertahankan system kelas sosial
e.       Memperpanjang masa remaja
8.      Suatu sistem perekonomian yang bertujuan mengubah masayarakat ke arah persamaan hak dan membatasi hak milik pribadi untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan masayrakat disebut sistem….
a.       Feodalisme                                                      d. komunisme
b.      Merkantilisme                                                 e. sosialisme
c.       Kapitalisme
9.      Pranata politik lahir dari serangkaian norma yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan….
a.       Kebangsaan                                                     d. kekayaan
b.      Kepuasan                                                        e. kekuasaan
c.       Kemerdekaan
10.  Agama dapat berfungsi memberikan identitas diri dari individu. Fungsi agama ini dikenal dengan istilah….
a.       Fungsi menyatukan masyarakat                      d. fungsi maknawi
b.      Fungsi dukungan psikologis                           e. fungsi ibadah
c.       Fungsi keanggotaan

II.    Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1.      Jelaskan yang dimaksud dengan asosiasi!
2.      Bilamana norma tertentu dikatakan telah melembaga?
3.      Sebutkan dan jelaskan tiga golongan metode yang efisien menurut para sosiolog!
4.      Jelaskan perbedaan pengertian antara lembaga keluarga dan lembaga kesehatan atau somatic institutions!
5.      Jelaskan fungsi lembaga politik!








DAFTAR PUSTAKA
Soekanto, soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: raja Grafindo Persada.
Idianto. 2004. Sosiologi untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga.
Read more: Membuat Readmore Otomatis di Blog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar