Read more: Sociology and anthropology education: METODE PENELITIAN KUANTITATIF

Cari Blog Ini

Selasa, 29 November 2011

METODE PENELITIAN KUANTITATIF

METODE PENELITIAN KUANTITATIF

A.    Pengertian variabel
1.      F. N. Kerlinger
Variabel sebagai sebuah konsep seperti halnya lak-laki dalam konsep jenis kelamin. Insaf dalam konsep kesadaran, konstrak atau yang akan dipelajari.
2.      Sutrisno Hadi
Variabel sebagai gejala yang bervariasi. Gejala adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek penelitian yang bervariasi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel merupakan sesuatu ynag mempunyai variasi nilai atau segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi dan kesimpulan.
B.     Variabel sebagai objek penelitian
Memahami variabel dan kemampuan menganalisis atau mengidentifikasikan setiap variabel menjadi variabel yang lebih kecil (sub-variabel) merupakan syarat mutlak bagi setiap peneliti dan itu tidak mudah karena membutuhkan kejadian dan kelincahan berpikir pelakunya.
Macam-macam variabel:
1.      Variabel bebas, variabel penyebab, variabel independent  yaitu, variabel yang mempengaruhi.
2.      Variabel zerikat, variabel tidak bebas, variabel tergantung atau dependent variabel yaitu, variabel akibat.
Variabel dapat dibedakan atas yang kuantitaif dan kualitatif. Variabel kuantitatif misalnya luas kota, umur, banyaknya jam dalam sehari, dan lain-lain. Sedangkan, variabel kualitatif misalnya kemakmuran. Variabel kuantitatif dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu :
1.      Variabel diskrit
Variabel diskrit disebut juga variabel nominal atau variabel kategori yaitu variabel yang membagi responden menjadi dua kategori atau beberapa kategori.
·         Variabel dikotomi
Variabel yang terdiri dari dua kategori : jenis kelamin (pria/wanita) dan status pekerjaan (bekerja/tidak bekerja), dan lain-lain.
·         Variabel politomi
Variabel yang memiliki banyak kategori : jenis pendidikan (tidak sekolah/SD/SMP/SMA/S1-S3), jenis pekerjaan (PNS, swasta, pedagang, dan lain-lain), agama (Islam, Katolik, Kristen, dan lain-lain), suku (jawa, sunda, bali, dan lain-lain).





2.      Variabel kontinum (bersambungan)
Yaitu variabel yang nilai-nilainya merupakan suatu skala, baik bersifat ordinal maupun ratio dan interval.
·         Variabel ordinal
Yaitu variabel yang menunjukan tingkatan-tingkatan. Sebutan lain variabel ordinal adalah variabel “lebih kurang” karena yang satu mempunyai kelebihan dibandingkan yang lain.
Contoh : Ani terpandai atau Nono tidak pandai.
·         Variabel interval
Yaitu variabel yang mempunyai jarak, jika dibandingkan dengan variabel lain, sedang jarak itiu sendiri dapat diketahui dengan pasti.
Contoh : jarak Semarang-Magelang adalah 70 km, sedangkan Magelang-Jogja adalah 101 km. maka selisih Semarang-Jogja yaitu 31 km.
·         Variabel ratio
Yaitu variabel perbandingan. Variabel ini dalam hubungan antar sesamanya merupakan “sekian kali”.
Contoh : berat Pak Karto adalah 70 kg. Berat anaknya adalah 35 kg. Maka berat Pak Karto dua kali berat anaknya.

C.     Kategorisasi variabel
Kategorisasi adalah memecah-mecah variabel menjadi sub-variabel atau menjadi kategori-kategori data yang harus dikumpulkan oleh peneliti. Semakin cara pengkategorisasian variabel, datanya semakin luas dan gambaran hasil penelitian semakin menjadi teliti.
Contoh judul :
Pengaruh Program Pemberdayaan Ekonomi Badan Keswadayaan Masyarakat “BKM” terhadap Penanggulangan Kemiskinan di Tegal.
̽ variabel bebas : Program Pemberdayaan Ekonomi “BKM”.
̽ variabel terikat : Penanggulangan Kemiskinan.

No.
Variabel bebas
Variabel terikat
1
Tujuan dari program BKM (dokumen).
Data kemiskinan (diperoleh dari dokumen).
2
Sosialisasi program BKM (observasi).
Minat mengikuti program (dokumen).
3
Pendekatan kepada kelluarga miskin (obeservasi atau kuesioner).

̽Nb : dalam kurung “( )” cara memperoleh data.





D.    Jenis-jenis hubungan antara variabel
1.      Hubungan simetris
Yaitu hubungan apabila variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh yang lainnya. Tipe hubungan simetris :
·         Kedua variabel merupakan indikator sebuah konsep yang sama.
·         Kedua variabel merupakan akibat dari suatu faktor yang sama.
·         Kedua variabel saling berkaitan secara fungsional.
·         Hubungan yang kebetulan semata-mata.
2.      Hubungan timbal balik
Adalah hubungan dimana suatu variabel dapat menjadi sebab dan juga akibat dari variabel lainnya.
3.      Hubungan asimetris
Tipe hubungan asimetris :
·         Hubungan antara stimulus dan respon
Merupakan salah satu tipe hubungan kausal dan umumnya diteliti ilmu eksakta, psikologi, dan pendidikan.
·         Hubungan antara disposisi dan respon
Disposisi merupakan kecenderungan untuk menunjukan respon tertentu dalam situasi tertentu. Dalam penelitian sosial, hubungan disposisi dan respon terdapat pada studi sikap dan tingkah laku.
·         Hubungan antara cirri individu dan disposisi atau tingkah laku.
·         Hubungan antara prakondisi yang perlu dengan akibat tertentu.
·         Hubungan yang imanen antara dua variabel
Dalam hubungan tersebut, kedua variabel terjallin satu sama lain. Apabila variabel yang satu berubah maka, variabel yang lain ikut berubah.
·         Hubungan antara tujuan (ends) dan cara (means).
Read more: Membuat Readmore Otomatis di Blog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar